Sabtu, 15 Januari 2011

DUNIA IDOLA Part 2 (Kakak Kita Jadi Galak!!)

Creator : ENNO *bukan saya loh*


“Mana anak-anak gugus satu?” Tanya kak dini lantang. Cakka dan ketigabelas temannya buru-buru baris didepan kak dini

“Oh, kalian anak gugus satu?” nada bicara isma seperti mengejek. Obiet maju ke hadapan kakaknya itu..

“Ikh, mba imha kok gitu? Aku bilangin ayah lho nanti..” nada bicara obiet seperti anak kecil yang permennya diambil dan ngancem ngadu ke ortunya

“Disini semua anak diperlakukan sama. Sekalipun dia adik dari anak OSIS” kata Gabriel lantang. Cakka, Debo, Obiet, dan Oik seketika lemes. Mereka kira dgn mereka adik dari anggota OSIS, mereka mendapat keringanan. Ternyata semua anak diperlakukan sama.

“Apa yang dibilang Gabriel bener. Kalian semua mengerti??” Tanya kak dini kencang

“Mengerti kak..” jawab anak-anak gugus satu.

“Ok, sekarang kalian masuk ke kelas. Ikutin kak isma” perintah kak dini. Isma pun berjalan didepan memimpin anak-anak gugus satu masuk ke kelasnya

Gugus 2….

“Hai semua. Nama kakak sivia, kalian boleh panggil kak via aja” sivia memperkenalkan dirinya dgn ramah dan senyuman manis

“Aduh vi. Jangan terlalu baik sama mereka napa! Kalo mereka dibaikin terus ntar malah ngelunjak” kata kak ulfah

“Iya kak” kata sivia

“Kak, ada anak yang sakit” kata enno

“Siapa?” Tanya kak ulfah

“Olivia. Belum sarapan katanya” jawab enno

“Yawdah vi, kamu bawa anak yang sakit ke uks. Kamu no, anter ni anak-anak ke kelasnya.” kata kak ulfah

“Iya kak” jawab sivia dan enno

“Jangan ribut ya masuknya ” perintah kak ulfah. Percuma aja dia bilang begitu, waktu sampe didepan kelas anak-anak gugus dua berebut masuk dan yang ada enno malah kedorong jatoh..

“waduh…biyung.” Rintih enno

“Saya bilang kan jangan ribut masuknya! Kenapa kalian susah banged sich dibilangin!? ” teriak kak ulfah. Semua anak diem, Cuma satu anak yang duduk dgn santai sambil mengunyah permen karetnya. Karena kesal kak ulfah menghampirinya

“Di gugus saya gak ada yang boleh makan waktu saya lagi berbicara di depan” kata kak ulfah dgn penekanan disetiap katanya. Anak cwo itu malah membuat gelembung dgn permen karetnya, sampai-sampai permen karet itu meledak dan mengenai wajah kak ulfah *peace kak*

“Udah kan? Gw gak makan permen karet lagi kan?” kata anak cwo itu santai.

“Anak-anak. Itu gak baik dicontoh dan jangan sekalipun dicontoh” kata enno. Kak ulfah menghampiri enno

“Siapa sih nama anak ngeselin itu?” Tanya kak ulfah masih dgn permen karet diwajahnya

“Rio kak” jawab enno

“Kamu hendel anak-anak ini dulu ya. Kakak mw cuci muka dulu..” kata kak ulfah lalu pergi

Kembali ke gugus satu….

“Ma, kamu absent deh tu anak-anak” perintah kak dini

“Iya kak” kata isma

“Abner”

“Hadir kak”

“Agni”

“Hadir kak”

“Bastian”

“Hadir kak”

“Cahya”

“Hadir kak”

“Cakka”

“Hadir bu. Eh yaampun, hadir kak”

“Debo”

“Hadir teh. Eh, maksudnya hadir kak”

“Gita”

“Hadir kak”

“Irsyad”

“Hadir uni. Eh salah, hadir kak”

“Obiet”

“Hadir mba. Eh maaf, hadir kak”

“Oik”

“Hadir kak”

“Olin”

“Hadir kak”

“Ourel”

“Hadir kak”

“Patton”

“…..”

“Rahmi”

“Hadir kak”

“Zahra”

“Hadir kak”

“Kenapa Cuma 14? Dimana Patton Otlivio Latuperissia??” Tanya kak dini curiga

“….” Semua anak diem

“Ok. Kalo gak ada yang mw jawab. Kita liat besok” kata isma angkat suara

TOK…..TOK…..TOK….ada yang mengetuk pintu. Gabriel membuka pitunya.

“Eh, kak ulfah. Kenapa kak?” Tanya Gabriel

“Panggilin kak dini dong” kata kak ulfah.

“Kak, dipanggil kak ulfah” kata Gabriel

“Knp fa?” Tanya kak dini

“Boleh tukeran anak gak kak?” Tanya kak ulfah

“Tukeran anak kan dosa lho!” kata obiet nyeplos

“Bukan dosa lagi, haram” kata debo

“Lu berdua sok tau” kata irsyad

“Lebih baik sok tau daripada gak tw sama sekali” kata debo

“Ikh, kenapa lu berdua jdi ngeroyokin gw?” Tanya irsyad gak terima

“Kita gak ngeroyokin lu syad. Tuh, buktinya muka lu gak seancur debo. Iya kan de?” obiet minta persetujuan debo

“Iya……APA? Muka gw gak ancur obiet! Muka lu tuh yang harus di permak” kata debo

“Lu temen gw atw irsyad sih?” Tanya obiet

“Gw temennya cakka” kata debo

“Emg kita pernah temenan de?” sindir cakka

“Hih! Dalem bgd lu cak..” kata debo memasang muka melas

“Iya-iya…” kata cakka

“DIAM!!” teriak kak dini murka

“Hayolo! Kak dini murka. Sebentar lagi kita dapet azab lho” bisik debo

“Saya tuh lagi bicara sama temen saya. Bisa gak sih, diam sebentar aja??” omel kak dini. Lagi-lagi semua anak diam

“Udah gak tw temennya kemana, skrg berisik, nanti apalagi ha!?” kak dini masih murka

“Iya dek. Kita tuh capek, kalian kira kita Cuma ngurusin kalian? Enggak!” Gabriel ikut-ikutan

“Iya. Udah berangkat pagi, pulang sore. Kita tuh capek dek.” Isma ikut-ikutan Gabriel dan kak dini

“Kak, aku bakil dulu ke gugus aku yaa” kak ulfah ngabur

“Udahlah. Evaluasi nanti hari terakhir, bukan sekarang” kak dini meredam amarahnya

“Ok. Sekarang perkenalkan diri kalian satu-satu. Yang saya panggil maju kedepan” ujar Gabriel lalu memanggil satu-satu anak gugus satu

Gugus dua….

“Ok. Ulfah.. tarik napas….buang….tarik napas…buang….” Kak ulfah bicara sama dirinya sendiri sebelum masuk kembali ke kelas. “Ok, masuk” kak ulfah masuk ke kelas

“Ok, adek-adek. Skrg perkenalkan diri kalian masing-masing. Yang saya panggil maju kedepan” kata kak ulfah

“Ok. Yang pertama……”

TOK…..TOK….TOK….suara ketukan pintu memutus omongan kak ulfah

“Misi. Maap ganggu. ” kata seorang cwe di depan pintu kelas gugus dua

“Kenapa yu?” Tanya kak ulfah

“Ada yang liat hp saya gak? Soalnya ilang” kata ayu

“Ilang dmna yu?” Tanya kak ulfah

“Di kantor mading kak tadi pagi” kata ayu

“Eh, ati-ati yu” kata enno

“Ha!? Emg knp no?” Tanya kak ulfah

“Skrg kak jamannya KODOK NGEPET lho!” kata enno

“Ha!? Emg iya? Emg iya?” kata kak ulfah gak percaya

“Gtw juga sih, itu kata orang-orang” kata enno

“Yawdah saya permisi dulu” ayu pamit lalu pergi mencari hpnya

Back to gugus satu again….

“Ok skrg saatnya pemilihan ketua gugus. Siapa yang mw jadi kandidat?” kata Gabriel

“Saya kak” debo tunjuk tangan

“Ok. Ada lagi?” Tanya Gabriel

“Cakka kak” ceplos obiet

“Eh, apaan sih lu? Gak kak! Aku gak mw” kata cakka sambil menggelengkan kepalanya

“Tulis aja yel si cakka” kata kak dini

“Aku bilang aku gak mw” kata cakka keukeuh

“Kamu berani lawan saya?” tantang kak dini pada adiknya itu.

“Kok kak dini jadi galak??” Tanya cakka

“….” Kak dini Cuma diam

“Udah-udah. Siapa yang setuju debo jadi ketua gugus?” Tanya Gabriel. Obiet, Bastian, Zahra, Ourel, dan Olin mengangkat tangannya.

“Ok, 5 orang. Yang setuju cakka?” Tanya Gabriel. Irsyad, Rahmi, Gita, Abner, Agni, dan Cahya mengangkat tangannya

“Ok, 6 orang. 5+6=11. 15-3=12. lho? Ada yg blm milih ya?” Tanya Gabriel

“Oik kak” kata obiet nyeplos lagi

“Oik, kamu pilih siapa?” Tanya Gabriel

“Mmm……. Cakka deh kak” jawab oik sedikit malu

“Ok. Jadi, ketua gugus satu cakka” kata Gabriel

“Tugas kamu sebagai ketua gugus memimpin pasukanmu dgn baik sampai tujuan” kata Gabriel. Isma melempar Gabriel dgn gulungan kertas. “Sok lu yel” katanya

“Satu lagi, kamu ama debo saya tugasin bikin yel-yel” kata Gabriel

TOK….TOK….TOK…

“Ada yang punya minyak kayu putih? Kak ulfah stress sama anak yang namanya rio” kata enno panjang lebar

“Aku ada teh” kata debo

“Kalo mw panggil saya jangan teteh, tapi kakak” kata enno

“Iya kak” debo menunduk

“Mana minyaknya?” tagih enno

“Nih” debo memberikan minyak kayu putihnya ke enno

“Kak, kakak aku gpp kan?” Tanya oik khawatir

“Gpp. Kamu tenang aja” enno keluar dari kelas gugus satu

“Ok. Kalian boleh istirahat skrg” kata kak dini, lalu keluar dari kelas. Semua anakpun berhamburan ke kantin

To be continued..

DUNIA IDOLA

Part 3 (Semua Gara-gara Patton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar